Latar Belakang

Pendirian Universitas diawali dengan diskusi pimpinan, beberapa dosen dan staf  STIP-US dan STT-US. Perguruan Tinggi yang akan didirikan berbentuk Universitas dengan nama Universitas Islam Kuantan Singingi merupakan gabungan tiga sekolah tinggi yang ada. Ketiga Sekolah Tinggi dimaksud berada dalam nanungan dua yayasan. Yayasan perguruan tinggi Kuantan Singingi mengelola sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Unggulan Swarnadwipa (STIP-US) dan Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa (STT-US) dengan akta notaris Tito Utoyo, SH, tanggal 30 Juni 2000, nomor 92 dan berhasil diperoleh izin tanggal 5 juli 2001, dengan No.izin : 66/D/O/2001. Sedangkan Yayasan Perguruan Tinggi Islam Kuantan Singingi menanungi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dengan Akta Notaris Tajib Raharjo.SH, tanggal 24 Mei 2002 Nomor 152 dan izin operasional Atas nama Menteri Agama RI, Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah XII Riau-Kepri, tanggal 21 September 2002 nomor: 12/XII/K/2002.

Untuk mendirikan Lembaga tersebut demi terwujudnya Universitas di Kabupaten Kuantan Singingi, maka “Yayasan Pendidikan Tinggi Islam Kuantan Singingi” dan “Yayasan Pendidikan Tinggi Islam Kuantan Singingi” diganti dengan “Yayasan Perguruan Tinggi Islam Kuantan Singingi” dengan Akta notaris Tito Utoyo,SH nomor : 26 tanggal 26 Juli 2010, dan juga telah mendapatkan pengesahan dari Kementrian Hukum dan HAM RI nomor : AHU-4766.AH.01.04 Tahun 2010 tanggal 15 November 2010, dan berhasil memperoleh izin operasional dari kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tanggal 13 September 2013 nomor : 408/E/O/2013 tentang izin penggabungan Sekolah tinggi Ilmu Pertanian Unggulan Swarnadwipa (STIP-US) dan Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa (STT-US) Menjadi Universitas Islam Kuantan Singingi di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau yang diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Islam Kuantan Singingi.

Program Studi Teknik Sipil merupakan bagian dari Fakultas teknik Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS). Program Studi Teknik Sipil memiliki staf Pengajar akademik sebanyak 5 orang dengan kualifikasi pendidikan S2. Dosen yang memiliki jabatan fungsional Lektor sebanyak 4 orang dan Asisten Ahli sebanyak 1 orang. Sebanyak 4 orang telah memiliki sertifikasi dosen.

Proses pembelajaran yang digunakan pada Program Studi Teknik Sipil mengacu pada kebijakan Universitas Islam Kuantan Singingi yaitu melaksanakan sistem pembelajaran dari pendekatan teaching ke learning dengan metode pembelajaran Student Centered Learning (SCL). Metode ini dapat mencakup kepribadian, kecerdasan, profesionalisme, keterampilan, adaptif, dan kreatif serta beakhlak mulia.

Pada saat ini kurikulum yang digunakan adalah kurikulum tahun 2014 yang mengacu pada Kepmendiknas No.232/U/2002 yaitu kurikulum berbasis kompetensi. Pada tahun 2012, pemerintah mengeluarkan Perpres No. 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan UU PT No.12 tahun 2012 yang berdampak pada kurikulum dan pengelolaannya di setiap program studi. Oleh karena itu, Program Studi Teknik Sipil juga melakukan pengembangan dan perubahan kurikulum yang berbasis kompetensi (KBK) berdasarkan KKNI tersebut.

Kurikulum yang pada awalnya mengacu pada pencapaian kompetensi menjadi capaian pembelajaran (learning outcome) sehingga diharapkan terjadi perubahan terhadap cara pandang terhadap kompetensi seseorang yang dilihat kepada kerangka kualifikasi yang disepakati secara nasional sebagai dasar pengakuan hasil pendidikan seseorang secara luas yang akuntabel dan transparan. Kegiatan pengembangan dan penyusunan kurikulum pada Program Studi Teknik Sipil dilakukan melalui kegiatan Workshop dan Pelatihan Penyusunan Kurikulum Program Studi berbasis KKNI pada Tanggal 13 Desember 2016 yang telah diadakan oleh Universitas Islam Kuantan Singingi.

Sebagaimana Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 mengenai sistem pendidikan berbasis kompetensi dan Nomor 045/U/2002 ditegaskan kembali bahwa kompetensi menunjukkan seperangkat tindakan yang cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat. Kompetensi merupakan keunggulan fundamental dari seorang individu yang mencerminkan sikap dan kinerja di dunia kerja atau pada situasi tertentu.

Untuk itu dirancang kurikulum yang berbasis kompetensi (KBK) berdasarkan KKNI tersebut yang memberikan keleluasaan kepada peserta didik dalam meramu mata kuliah untuk memperluas wawasan dan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan, serta dapat meningkatkan mutu dan relevansi program pendidikan berkelanjutan.

Visi:

“Menjadi Program Studi Teknik Sipil yang  Islami dalam pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang mampu berkompetisi di Sumatera Tahun 2037.”

Misi:

1. Menghasilkan sarjana teknik sipil yang profesional , beriman dan berilmu dan beramaliyah, serta berjiwa enterprenuer untuk turut berperan dalam pembangunan umat Islam, agama, bangsa, dan Negara Republik Indonesia.
2. Menyelengarakan proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berlandaskan ketekniksipilan serta dakwah islamiyah.
3. Meningkatkan kualitas dan integritas moral yang berbudaya melayu serta mampu bekerjasama dan berinovasi di bidang teknik sipil.
4. Meningkatkan hubungan mitra yang strategis dengan lembaga-lembaga lain baik lembaga pemerintah maupun swasta pada tingkat Sumatera dan nasional.

Tujuan

1. Mewujudkan civitas akademika  islami yang mampu menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Memberikan pengetahuan tentang ilmu ketekniksipilan, sehingga trampil dalam mengindentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan masalah yang ada dalam lingkup keahlian bidang struktur, hidro, transport, geoteknik dan manajemen konstruksi.
3. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan dalam merancang, melaksanakan dan mengawasi bangunan rekayasa sipil secara amanah dan professional.
4. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan tentang pemanfaatan teknologi informasi dan komputer dalam aplikasi ketekniksipilan.
5. Memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan dalam bidang perancangan, pelaksanaan dan pengawasan untuk pekerjaan teknik sipil dalam lingkup individual, kelompok, wilayah Sumatera dan
6. Menanamkan dan mengembangkan sikap kewirausahaan dan kemampuan bekerjasama dalam bingkai etika profesi Islami serta menumbuhkan sikap belajar sepanjang hayat.

Kurikulum

  Tabel 1. Distribusi Mata Kuliah Program Studi Teknik Sipil UNIKS

Kompetensi Lulusan

Tabel 1. Profil Lulusan Prodi Teknik Sipil

1. Kompetensi Utama Profil (1) Pelaku di bidang ketekniksipilan :

1. Mampu menerapkan prinsip ilmiah dalam merumuskan, menganalisis dan memecahkan permasalahan dalam bidang ketekniksipilan yang diuraikan sebagai berikut:
• Mampu merencanakan, melaksanakan, dan pengawasan bangunan rekayasa sipil .
• Mampu menjadi ahli di bidang transportasi masal.
• Mampu menjadi seorang engineer pada bidang SDA.
• Mampu menguasai keilmuan pertanahan.
• Mampu merancang, melaksanakan dan mengawasi struktur bangunan gedung dan jembatan.
• Mampu menguasai prinsip manajemen proyek.
2. Kemampuan menerapkan IPTEKS di bidang ketekniksipilan berdasarkan prinsip pembangunan infrastruktur berkelanjutan, baik yang bersifat modern maupun kearifan lokal.
• Ahli dalam menggunakan aplikasi yang berkaitan dengan perencanaan ilmu transportasi
• Ahli dalam menggunakan aplikasi Hec-Ras, Hec-HMS
• Ahli dalam menggunakan aplikasi struktur seperti SAP 2000
• Ahli dalam menggunakan aplikasi desain seperti Autocad dan sketchup

1. Kompetensi (2) Wirausahaan ketekniksipilan (entrepreneur, initiator,

     adaptor, cooperator) :

1. Entreprenueur yang mampu menjadi pengusaha di bidang jasa konstruksi sebagai kontraktor dan konsultan.
2. Mampu menjadi pengusaha memproduksi, mendistribusi, dan menjual material bangunan.
3. Initiator yang memiliki keberanian memulai, melaksanakan dan mengembangkan usaha inovatif bidang ketekniksipilan.
4. Kemampuan menjalin kerjasama (bernegosiasi dan berkomunikasi) secara efektif.
5. Kemampuan berinovasi dalam menerapkan IPTEKS di bidang ketekniksipilan.
6. Kemampuan menerapkan etika bisnis ketekniksipilan yang berwawasan lingkungan.
7. Kompetensi Utama Profil (2) Manajer (planner, designer, organizer, evaluator, mediator) :
   1. Mampu merencanakan infrastruktur rekayasa sipil seperti bangunan gedung, jembatan, bendung, jalan, bangunan penahan tanah.
   2. Mampu mendesain infrastruktur rekayasa sipil seperti bangunan gedung, jembatan, bendung, jalan, bangunan penahan tanah.
   3. Mampu melaksanakan pembangunan infrastruktur rekayasa sipil seperti bangunan gedung, jembatan, bendung, jalan, bangunan penahan tanah.
   4. Dapat melakukan mengatur jadwal kegiatan pembanguan fisik maupun perencanaan infrastruktur rekayasa sipil seperti bangunan gedung, jembatan, bendung, jalan, bangunan penahan tanah.
   5. Mempunyai kemampuan leadership, manajerial, dan adaptasi terhadap lingkungan, serta jiwa kreatif, inovatif, responsif, dalam merancang, merencanakan, dan mengevaluasi sistem pembangunan infrastruktur secara tepat sesuai kaidah pembangunan infrastruktur
   6. Kemampuan mengaktualisasikan potensi diri untuk bekerjasama dalam tim yang multidisiplin.
   7. Kompetensi (4) Peneliti di bidang Penelitian :
8. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan merumuskan teknologi terbarukan dalam material infrastruktur dan tepat mengenai sistem pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
9. Kemampuan menemukan material bahan bangunan baru bagi pembangunan infrastruktur gedung dan jembatan.
10. Kemampuan merancang dan melaksanakan penelitian serta menginterpretasikan data secara profesional.
11. Kemampuan merekomendasi penyelesaian masalah secara tepat dalam sistem pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
12. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika ilmiah.
13. Mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis.
14. Kompetensi (5) Komunikator (fasilitator, motivator dan mediator) :
15. Mampu berkomunikasi secara individual dan dalam tim untuk merancang, melaksanakan, dan pengawasan proyek infrastruktur bangunan sipil.
16. Mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris
17. Mampu memberikan motivasi kerja bagi tim perencana, pelaksana dan pengawas proyek infrastruktur bangunan sipil.
18. Mampu berkomunikasi dengan baik sebagai mediator antara pemilik proyek, penyedia jasa (kontraktor), konsultan pengawas, dan masyarakat sekitar proyek infrastruktur bangunan sipil.
19. Kemampuan belajar sepanjang hayat (long life education).
20. Kemampuan berfikir analitis dan sistematis dengan memperhitungkan dampak penyelesaian masalah dilingkup global dalam berkehidupan bermasyarakat.
21. Kemampuan sebagai fasilitator, motivator dan mediator secara sistematik dan efektif.

 Info Akreditasi

 Peringkat (Nilai) Akreditasi Terakhir   :  B

link download sertifikat akreditasi prodi (link google drive):  

https://drive.google.com/file/d/1LNKTlOsNBhfqOS1eI30Orq7PFsiNOdb-/view?usp=share_link